Antusias Menyusun Kurikulum Baru, Prodi S2 dan S3 Administrasi Publik Gelar Workshop di Yogya

Kontributor: Sendy Noviko

Hari Jum’at, 16 Februari 2024, hampir seluruh Dosen Administrasi Publik sudah berkumpul di kampus saat senam pagi (yang menjadi rutinitas setiap Jum’at) masih berlangsung di halaman depan Kampus Oranye. Ada hal yang tak biasa memang pagi ini, pasalnya Prodi DAP (Doktor Administrasi Publik) dan MAP (Magister Administrasi Publik) berencana ke Yogyakarta untuk menggelar Workshop Penyusunan Kurikulum (untuk DAP) sekaligus Evaluasi Kurikulum (untuk MAP). Ini menandakan betapa Jurusan Administrasi Publik sangat serius bersiap diri. Apalagi Prodi DAP yang akan segera publish. “Kita sangat serius mempersiapkan diri agar Prodi S3 pertama di Fisip ini memiliki kualitas yang baik. Apalagi sudah mulai banyak yang antusias untuk bergabung bersama kami”, demikian tutur Dr. Denok Kurniasih selaku Koordinator Prodi DAP.

Saat jam menunjukkan pukul 08.00 rombongan pun berangkat menggunakan Bus berukuran sedang. Setelah berhenti sejenak untuk sholat Jum’at dan makan siang di La Li Sa Farmer’s Village, tepat pukul 13.30 WIB rombongan tiba di KHAS Malioboro, sebuah hotel yang terletak di depan Korem 072/Pamungkas.

Tak ingin membuang waktu percuma, pukul 14.00 WIB acara workshop pun digelar. Workshop yang mengusung tema Tantangan Administrasi Publik Di Masa Depan ini menghadirkan Dr. M.R Khairul Muluk, M.Si sebagai narasumber. Sungguh bukan narasumber kaleng-kaleng, selain sebagai Dosen FIA  Universitas Brawijaya, Dr. Muluk (demikian biasa disapa) saat ini memiliki posisi strategis sebagai Ketua Dewan Eksekutif LAMSPAK dan juga Wakil Ketua IAPA (Indonesian Asscociation for Public Administration). Wajar jika apa yang disampaikan isinya daging semua. Hal ini memancing antusias para Dosen Administrasi Publik dalam sebuah diskusi yang hangat, mulai dari hal yang sifatnya administratif sampai pada hal yang substantif dari sebuah kurikulum. Kurikulum dibuat untuk mendukung Profil lulusan yang adaptif dengan perkembangan jaman yang saat ini bergerak sangat cepat. Pada konteks inilah urgensitas workshop kurikulum perlu dilakukan. Setidaknya kurikulum menjadi entry point dalam membangun profil lulusan yang ingin dicapai.

“Semoga ikhtiar yang kita lakukan berbuah hasil manis, karena hasil tidak akan pernah berkhianat pada prosesnya”, demikian Dr. Tobirin menyampaikan di akhir acara.

Salam FISIP! Salam solidaritas!