Dekan Terima 444 Mahasiswa Baru FISIP Unsoed Tahun Akademik 2018/2019

Bertempat di Halaman FISIP Unsoed Jum’at (31/08), dilaksanakan Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru Fisip Unsoed Tahun Akademik 2018/2019 dan kuliah umum untuk tingkat fakultas. Sejak pagi pukul 07.00 WIB sejumlah 474 mahasiswa baru telah bersiap di halaman FISIP Unsoed. Sebelum acara seremonial, mereka menikmati hiburan Marcing Band Bahana Putra Soedirman dan tari dari UKM Unsoed.

Lantunan Indonesia Raya menambah semangat para ‘Soedirman Muda’. Penerimaan Mahasiswa baru dilakukan oleh Dekan Fisip Unsoed ditandai dengan penyematan pin MABA FISIP UNSOED. Kegiatan ini dihadiri oleh para Wakil Dekan, para Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Ketua Program Studi, Kepala Bagian TU, para Kasubbag, Presiden BEM FISIP UNSOED.

Di halaman FISIP unsoed semarak dengan yel-yel kebanggaan Fisip. Wakil Dekan Bidang I meneriakkan ‘Salam Solidaritas !’ disambut gemuruh suara Maba ‘Fisip… Fisip Fisip Fisip Yesss !’ diiringi tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin. Pada kesempatan ini, Wakil Dekan I Dr. Joko Santoso, M.Si., melaporkan bahwa jumlah total mahasiswa baru Fisip sebanyak 444 mahasiswa, dengan perincian, Program Studi Sosiologi sejumlah 102 mahasiswa, Program Studi Ilmu Administrasi Negara sejumlah 118 mahasiswa, Program Studi Ilmu Komunikasi sejumlah 100 mahasiswa, Program Studi Ilmu Politik sejumlah 55 mahasiswa, dan Program Studi Hubungan Internasional sejumlah 69 mahasiswa.

Dekan FISIP Dr. Jarot Santoso, MS., dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas prestasi para mahasiswa baru (Maba). Beliau menyebutkan bahwa para mahasiswa baru adalah orang-orang pilihan, karena harus menang bersaing dengan 28 calon mahasiswa untuk tiap satu orang mahasiswa yang diterima. Dalam sambutannya Dekan juga mengucapkan terima kasih kepada narasumber yang berkenan meluangkan waktu untuk berbagi pengetahuan dan wawasan kepada sivitas akademika, khususnya para mahasiswa baru. Lebih lanjut Dekan menyampaikan bahwa salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi insan yang religius, berilmu pengetahuan, dan kompeten yang disertai dengan kreativitas, kemandirian, dan berbudaya. Untuk menjaga komitmen mahasiswa baru, dilaksanakan pembacaan janji mahasiswa baru yang dibacakan oleh perwakilan mahasiswa dan ditirukan oleh seluruh mahasiswa baru.

Rangkaian upacara penyambutan mahasiswa baru diakhiri dengan kuliah umum, yang menghadirkan pembicara Saptono Andi Setiawan , dengan tema “Peran IT Pada Era Millennial”. Dalam pemaparannya beliau menghimbau bahwa di era millennial dan digital seperti saat ini, persaingan di dunia kerja semakin ketat dan jumlah lapangan pekerjaan pun semakin sedikit.. Hal ini tentu saja membuat generasi millennial harus siap menghadapi berbagai tantangan karier yang semakin berat. Untungnya, kemajuan teknologi saat ini hadir untuk membantu setiap manusia. Meski masih ada sebagian kaum millennial memanfaatkan teknologi untuk hal-hal negatif, tapi tentu setiap orang tidak sama. Agar tidak terjebak dalam pengaruh negatif teknologi, sudah seharusnya kaum millennial menggunakan teknologi untuk produktivitas. Kemajuan teknologi saat ini menjadi suatu kemudahan yang dapat membantu memfasilitasi kegiatan sehari-hari, terutama dalam berkarier. Dengan teknologi, kaum millennial dapat melakukan banyak hal dalam mempermudah berbagai proses untuk meraih cita-citanya. Misal, laptop yang semakin compact membuat kamu dapat bekerja dari berbagai tempat, seperti di rumah bahkan bekerja ketika berada di dalam perjalanan. Hal ini tentu memberikan dampak besar pada produktivitas kerja. Maka dari itu Ayo, mulai bijak menggunakan teknologi demi meraih kesuksesan di usia muda yang sangat produktif ini.

Selanjutnya selama dua hari, 1 – 2 September 2018 para mahasiswa baru akan mengikuti Pengenalan dengan Dosen masing-masing jurusan dan Pengenalan tentang Kehidupan Kampus (PKK). Panitia PKK FISIP Badan Eksekutif Mahasiswa / BEM FISIP menyatakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus ( PKK ) dilakukan untuk mendorong mahasiswa baru agar mereka bisa membangun/memahami identitas FISIP sebagai kampus pergerakan dan kritis. Panitia mencoba meyakinkan dan memberi gambaran mengenai apa pentingnya belajar dan berorganisasi, serta bagaimana untuk menyeimbangkan antara keduanya. Agar mereka juga dapat menjadi mahasiswa yang aktif dalam kelas dan aktif pula dalam kampus serta mampu membangun solidaritas sesama mahasiswa hingga masyarakat sekitar.

FISIP Unsoed….Maju Terus Pantang Menyerah….!!!