Seri Seminar I di FISIP Unsoed dengan tema “Teori Sosial, Terorisme dan Konflik Sosial” memiliki format yang merupakan gabungan antara seminar dan kuliah umum. Sebagai seminar, para dosen dari kelima jurusan di FISIP Unsoed datang sebagai undangan. Sebagai kuliah umum, mahasiswa yang mengikuti acara adalah yang mengambil matakuliah Teori Kritik Sosial (Jurusan Sosiologi) dan Teori-Teori Pembangunan Internasional (Jurusan Hubungan Internasional). Acara tersebut dilaksanakan di Ruang Kuliah Program Studi Magister Ilmu Administrasi FISIP Unsoed.
Dalam pemaparannya pada tanggal 7 dan 8 November, Marcel Baumann menyebutkan tentang pentingnya menempatkan pemikiran-pemikiran sosiolog Jerman Max Weber dan filosof Friedrich Nietzche sebagai latar belakang berkembangnya Teori Kritik Mazhab Frankfurt. Tokoh-tokoh terkemuka yang mengembangkan Teori Kritik adalah: Thomas Adorno, Max Horkheimer, dan Juergen Habermas.
Intisari dari Teori Kritik adalah reinterpretasi filsafat Marxis yang mengkritik berkembangnya fetisisme dan komodifikasi serta munculnya budaya massa. Sifat kritis dari Teori Kritik terletak pada 3 hal yaitu: eksplanatoris, praktis dan normative. Teori Kritik sangatlah penting karena berusaha mendorong adanya pembebasan manusia dari perbudakan dunia modern.
Dalam konteks ini, Teori Kritik menyadarkan manusia tentang adanya apa yang disebut sebagai the banality of evil yaitu kejahatan-kejahatan luarbiasa seringkali dilaksanakan oleh orang-orang yang biasa, yang kesehariannya sama sekali tidak nampak sebagai penjahat.
Orang-orang biasa tersebut hanya berusaha menyesuaikan dirinya dalam situasi rezim yang totalitarian yang ironisnya menggunakan prinsip-prinsip modern. Tanpa adanya modernitas yang lahir dari Pencerahan, tidak mungkin terjadi apa yang disebut sebagai Holocaust atau pembantaian etnis Yahudi dalam Perang Dunia Kedua.
Fisip Unsoed, Maju Terus Pantang Menyerah !
- 17 Nov
- 2016