Kuliah Umum Someardi Digilib Centre: “MAGA as a Movement” Kupas Populisme, Kekuasaan, dan Protes di Amerika Kontemporer

Purwokerto, 19 Mei 2025 – Soemardi Digilib Centre FISIP Unsoed sukses menggelar diskusi publik bertajuk “MAGA as a Movement: Unpacking Populism, Power, and Protest in Contemporary America” pada Senin pagi, 19 Mei 2025, bertempat di Auditorium lantai 3 FISIP Unsoed. Kegiatan ini dihadiri oleh 70 peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, dan pengamat isu global. Kuliah umum ini mengulas isu-isu tersebut melalui lensa yang relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), sebagai upaya untuk memperluas perspektif akademis dan mendorong pemikiran kritis di kalangan civitas akademika.

Diskusi dibuka oleh Dekan FISIP Unsoed, Prof. Dr. Wahyuningrat, M.Si.,yang menekankan pentingnya memahami dinamika populisme global untuk memperluas perspektif mahasiswa terhadap tantangan demokrasi dewasa ini.

Hadir sebagai narasumber, Agastya Wardhana, S.Hub.Int., M.Hub.Int., dosen Hubungan Internasional dari Universitas Airlangga, menyampaikan pemaparan yang komprehensif terkait perkembangan gerakan MAGA (Make America Great Again) yang identik dengan kepemimpinan Donald Trump di Amerika Serikat. Ia menjelaskan bahwa MAGA bukan sekadar slogan kampanye, tetapi telah berkembang menjadi sebuah gerakan politik dengan pengaruh besar terhadap tatanan sosial, budaya, dan institusional di Amerika.

“Gerakan MAGA mencerminkan strategi populis yang memanfaatkan dikotomi ‘kami vs mereka’, menyerang elit politik dan media arus utama, serta memanfaatkan media sosial untuk mobilisasi dan pembentukan opini,” ujar Agastya dalam paparannya.

Diskusi juga mengulas kemunculan gerakan tandingan seperti Black Lives Matter, #MeToo, dan aktivisme iklim yang menyoroti ketimpangan dan kebijakan eksklusif yang muncul dari gerakan MAGA. Tidak hanya itu, pengaruh MAGA terhadap polarisasi sosial, pergeseran kebijakan Partai Republik, serta insiden penyerbuan Capitol AS pada 6 Januari 2021 turut menjadi sorotan penting. Pembahasan berlanjut terkait bagaimana gelombang populisme memengaruhi struktur kekuasaan dan memicu berbagai bentuk protes sosial di Amerika Serikat. Lebih dari itu, diskusi diperluas untuk mengidentifikasi bagaimana fenomena ini berkaitan dengan pencapaian atau hambatan terhadap SDGs, khususnya dalam aspek Pilar Pembangunan Sosial (SDG 10: Mengurangi Ketimpangan, SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Tangguh, serta SDG 4: Pendidikan Berkualitas) dan Pilar Pembangunan Ekonomi (SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).

Dengan pendekatan akademik dan interaktif, diskusi ini berhasil membuka ruang pemikiran kritis tentang fenomena populisme global dan dampaknya terhadap demokrasi. Someardi Digilib Centre FISIP Unsoed melalui kegiatan ini berkomitmen untuk terus mendorong kajian isu-isu strategis dalam bidang sosial-politik serta mendorong mahasiswa FISIP untuk peka terhadap perkembangan dunia. Melalui kuliah umum ini, kami ingin mengajak mahasiswa untuk tidak hanya mengamati fenomena, tetapi juga mengkritisinya dan melihat kaitannya dengan agenda global seperti SDGs. Populisme dan kekuasaan seringkali berdampak pada kebijakan sosial dan ekonomi, yang pada gilirannya memengaruhi kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan masyarakat, yang merupakan inti dari SDGs.

deneme bonusu veren sitelerdeneme bonusubonus veren sitelerdeneme bonus siteleriporn