Perubahan Iklim dan pemanasan global saat ini menjadi isu global yang menuntut kontribusi semua negara di dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Bentuk keseriusan Indonesia dalam menangani perubahan iklim adalah dengan meratifikasi Paris Agreement di tahun 2016 dan Program Kampung Iklim (Proklim) yang pernah ada di tahun 2012 dikuatkan lagi dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanana (LHK) nomor 84 tahun 2016 tentang Program Kampung Iklim. Pada Januari 2021 Presiden Joko Widodo mentargetkan pencapaian 20.000 kampung iklim di tahun 2024. Proklim merupakan gerakan yang didorong untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat secara aktif untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim, meliputi adaptasi terhadap perubahan iklim, mitigasi atas dampak perubahan iklim serta penguatan kelembagaan yang didukung oleh semua komponen masyarakat untuk menjalankan proklim.
Jurusan Hubungan Internasional (HI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Jenderal Soedirman merespon isu perubahan iklim dan Program Kampung Iklim sebagai upaya positif pemerintah yang harus didukung oleh semua komponen masyarakat termasuk akademisi. Jurusan HI berkontribusi dalam pendampingan Proklim di beberapa desa di Kabupaten Banyumas sejak tahun 2020, tetapi lebih intensif sejak tahun 2022 karena sebelumnya terkendala covid dan lebih banyak aktivitas daring. Tercatat ada 21 desa dan kelurahan di Kabupaten Banyumas yang sudah mendapatkan pendampingan HI Unsoed yang dilakukan melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Kuliah Kerja Lapangan (KKL) bersinergi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten banyumas. Dari 21 desa/kelurahan tersebut, 13 diantaranya meraih pre Proklim Utama Nasional, 4 desa meraih predikat Madya dan 4 yang meraih predikat Pratama.
Tahun 2024 Jurusan HI Unsoed berhasil meraih penghargaan Apresiasi Pendukung Proklim tahun 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pengajuan untuk seleksi dilakukan sejak bulan Juni tahun 2024 dengan bukti-bukti dukungan, pendampingan, kinerja dan pencapaian hingga bukti terkait dampak yang dirasakan oleh masyarakat yang berhubungan dengan kemandirian ekonomi serta bukti koordinasi dengan pemerintah daerah dan komponen masyarakat. Seleksi pendukung Proklim diikuti dari komponen perusahaan, perguruan tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ikut terlibat dalam pelaksanaan Proklim di Indonesia. Penghargaan diserahkan oleh Menteri LHK , Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc di Jakarta Convention Center, 9 Agustus 2024 dan diterima oleh Dr. Tundjung Linggarwati,M.Si dosen Hi sekaligus pendamping Proklim Kabupaten Banyumas yang mewakili Jurusan Hubungan Internasional untuk menerima penghargaan tersebut. Dalam acara tersebut juga diserahkan penghargaan terhadap desa Proklim predikat Utama dan Lestari serta Apresiasi terhadap Pembina Proklim yang dalam hal ini dari unsur pemerintah kabupaten maupun propinsi.
Salam FISIP! Salam solidaritas!
