Ikhtiar Tim Zona Integritas FISIP Tingkatkan Layanan Optimal, Begini Caranya…

Tim Zona Integritas (ZI) FISIP Unsoed saat ini terus berbenah dan meningkatkan kualitasnya dengan mempelajari berbagai praktik baik dari Tim ZI kampus lain. Tanggal 8 Agustus 2024, Tim ZI FISIP Unsoed melakukan kunjungan ke ZI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran yang telah mencanangkan sebagaii zona integritas di tahun 2020. 

Kunjungan Tim ZI FISIP Unsoed yang bersamaan dengan Tim ZI Universitas Negeri Semarang ini disambut di Lead Bulding oleh Ketua ZI yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan 1 FEB Unpad yaitu Prof. Maman Setiawan, SE, MT, Ph.D dan para manajer area pengungkitnya. Sedangkan tim ZI FISIP Unsoed dipimpin oleh Prof. Dr.  Slamet Rosyadi, M.Si. Pada kesempatan tersebut Tim ZI Fisip Unsoed mendapat beberapa penjelasan tentang praktek baik yang dilakukan oleh Tim ZI FEB Unpad baik dari setiap area maupun peran agen perubahan dan pimpinan sebagai role model.

Praktik baik yang dilaksanakan oleh tim ZI FEB Unpad antara lain adalah melakukan pendekatan terhadap stake holder agar bersedia mengisi survei kepuasan untuk kepentingan evaluasi dan perbaikan layanan. Sosialisasi dalam berbagai bentuk termasuk melalui virtual background yang ditampilkan saat pertemuan-pertemuan daring serta video testimoni tentang kepuasan layanan. Terkait pengaduan, Tim ZI FEB Unpad juga membuka layanan pengaduan, perlindungan pengadu/korban dan memanfaatkan berbagai komponen dalam whistle blower system seperti alumni maupun dosen senior. Penanganan benturan kepentingan juga sudah tertata dan diantisipasi dengan baik. Inovasi layanan yang mampu menciptakan efisiensi serta kemudahan bagi pengguna, transparansi penggunaan anggaran membuat FEB Fisip Unpad mamapu mengalokasikan dana untuk peningkatan kapasitas tenaga kependidikan, reward and punishmentterhadap dosen dan tenaga kependidikan berjalan dengan baik.

Menurut Prof Maman, dampak dari diterapkannya Zona Integritas di FEB adalah terbangunnya budaya kerja dan budaya melayani yang baik dan terus meningkat dan meningkatnya insentif yang diterima oleh civitas akademika. Insentif yang diberikan tidak harus berupa uang, tapi kesempatan peningkatan karir maupun rekreasi. Peran pimpinan sebagai role model juga dituntut melakukan evaluasi secara berkala dalam rapat pimpinan. Demikian juga para agen perubahan yang kebanyakan merupakan guru besar yang bisa dijadikan teladan harus membuat program inovasi yang menuju kearah efisiensi maupun kea rah yang lebih bersih tanpa korupsi, gratifikasi, kolusi serta praktek nepotisme yang dapat diterapkan dalam layanan, pengelolaan  maupun proses pembelajaran.

Salam FISIP! Salam solidaritas!

deneme bonusu veren sitelerdeneme bonusubonus veren sitelerdeneme bonus siteleriporn