Kontributor: Arum Tri Utami
Protes yang sedang terjadi di Kenya beberapa minggu terakhir mendapatkan perhatian dari masyarakat internasional. Protes ini terjadi karena adanya usulan atau Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai kenaikan pajak berbagai sektor kehidupan seperti kesehatan, PPN, dan berbagai kebutuhan sehari-hari lainnya yang diusulkan oleh Presiden William Ruto. Hal ini mendapatkan kecaman dari para generasi muda (Gen Z) karena sudah tingginya biaya hidup yang ada sekarang ini, hal ini tentunya akan semakin membuat masyarakat menderita jika RUU kenaikan pajak ini. Protes yang terjadi ini semakin meluas dan menimbulkan korban jiwa baik yang tewas maupun luka-luka.
Hal ini yang kemudian menjadikan hal yang menarik untuk diangkat oleh Soemardi Digilib Centre dalam sebuah diskusi online dengan judul What Can We Learn From Kenya Finance Protes 2024 dengan pembicara Dr. Mohamad Hery Saripudin, selaku Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Kenya, Uganda, Republik Demokratik Kongo, Somalia, United Nations Environment Programme (UNEP), dan United Nations Human Settlement (UN-Habitat) yang berkedudukan di Nairobi Kenya. Diskusi ini diadakan secara daring pada Rabu, 10 Juli 2024 yang dihadiri oleh kurang lebih 77 peserta. Pada diskusi online kali ini juga dibuka oleh Wakil Dekan Akadmik, Prof. Slamet Rosyadi, M.Si. Paparan yang sangat komprehensif diberikan oleh pembicara sehingga memantik ruang diskusi yang sangat menarik. Ada berbagai pertanyaan yang sangat menarik dari peserta diskusi online. Pembicara juga memberikan analisis mengenai apa yang harus Indonesia pelajari dari aksi protes tersebut karena kedua negara memiliki sistem pemerintahan dan karakter yang cukup mirip.
Salam FISIP! Salam solidaritas!