Tantangan perdamaian serta ancaman keutuhan bangsa terus menggejala akibat meningkatnya ujaran kebencian, kabar bohong, dan penyebaran paham ekstrem yangmengarah pada terorisme. Di masa pandemi Covid-19 pun ancaman terorisme tidak surut. Berdasarkan Laporan Akhir Tahun Kinerja Polri, sepanjang 2020 polisi menangkap 228 orang tersangka kasus terorisme di seluruh wilayah Indonesia. Gejala tersebut tidak hanya terjadi pada masyarakat awam. Mahasiswa pun ternyata tidak luput dari gejala tersebut.
Bertolak dari kenyataan tersebut, Aliansi Damai Indonesia (AIDA) bekerja sama dengan Laboratorium Jurusan Sosiologi mengadakan Seminar Sehari dengan tajuk “Seminar Sehari: Halaqah Perdamaian, Belajar dari Kisah Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” pada hari Selasa, 23 Februari 2021 pukul 09.00-12.00 WIB melalui platform Zoom meeting.
Selaku pembicara dalam Seminar sehari tersebut adalah Imam B. Prasodjo, sosiolog Universitas Indonesia, Korban terorisme dari (Yayasan Penyintas Indonesia), Mantan pelaku terorisme, Dr. Mintarti, sosiolog Universitas Jenderal Soedirman, Hasibullah Satrawi (Direktur AIDA), dan Dr. Elis Puspitasari, sosiolog Universitas Jenderal Soedirman selaku moderator.
Dalam pelaksanaannya, Seminar sehari ini berhasil melebihi kuota peserta yang ditargetkan. Dari target awal 150 peserta untuk mahasiswa se-Banyumas Raya, tercapai 215 peserta dengan tambahan mahasiswa dari luar kampus di Banyumas Raya seperti dari Unissula Semarang, Institut Ilmu Al-Quran Annur Yogyakarta, Sanata Dharma, STIQ Tadulako, beberapa mahasiswa dari organisasi ekstra kampus seperti HMI, IMM, IPPNU, dan organisasi intra kampus seperti BEM, UKM, HMJ