Refleksi Perjalanan UKM Rhizome ‘Melawan Dengan Data’

Bertempat di Pendopo Mahasiswa FISIP Unsoed, sekumpulan mahasiswa dan Dosen nampak antusias mengikuti acara dengan santai namun sarat makna. Tak terasa begitu panjang perjuangan Rhizome dalam Melawan Dengan Data, tutur Anvel Ketua UKM Rhizome 2016/2017. Tepat pada 11 Januari 2017, Rhizome berkesempatan mengadakan syukuran hari jadi UKM Rhizome yang  ke-6. Acara ini dihadiri oleh Bapak Haryadi, Ph.D selaku pembina Rhizome, Bapak Ahmad Sabiq, S.IP, MA selaku wakil Dekan III sekaligus menjadi sosok yang ikut andil dalam mendirikan dan membina Rhizome di awal kepengurusan. Kebahagiaan Rhizome membuncah seiring kehadiran sahabat-sahabat Rhizome seperti UKM/HMJ lain bahkan bebrapa organisasi ekstra kampus.

Pada acara syukuran ini kami bersama-sama merefleksikan 6 tahun berdirinya UKM Riset dan Kajian Ilmiah Rhizome dengan diskusi bertema “Rhizome dan Perubahan Sosial”, lanjut Anvel. Ucapan dan harapan disampaikan oleh Sahabat Rhizome secara langsung saat acara syukuran maupun melalui media sosial. Pesan dari Bapak Haryadi, Ph.D selaku Pembina UKM Rhizome yakni “Kedepannya saya harapkan Rhizome tetap melanjutkan yang selama ini telah dilakukan. tetap bergumul dengan teori, namun juga membandingkannya dengan keadaan sebenarnya.”

Mahasiswa sebagai agen perubahan cenderung identik dengan tiga hal: budaya membaca, diskusi, dan gerakan aksi (demonstrasi). Enam tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2011, Rhizome hadir sebagai hasil dari keresahan mahasiswa FISIP atas matinya budaya diskusi di kalangan mahasiswa FISIP. Sekelompok mahasiswa yang diprakarsai oleh Wildansyah, Nunik Widyaningrum, Devi Farisyah dengan arahan Ahmad Sabiq, M.A membentuk sebuah UKM yang bernama Rhizome. UKM ini dinamakan Rhizome karena mempunyai prinsip “menggali masalah sampai ke ‘akar’ (rhizome)”.

Sebenarnya Rhizome bukanlah organisasi pertama di FISIP yang terfokus pada kajian dan riset. Sebelumnya ada organisasi penelitian dan kelompok-kelompok studi namun gaung-nya masih kurang terdengar. Rhizome hadir dengan keunikan tersendiri. Dibandingkan dengan kelompok sebelumnya, UKM Rhizome lebih praksis dengan jargon “Melawan dengan Data”.  Rhizome percaya bahwa dalam melakukan kritik sosial harus disertai dengan data dan dilakukan pengkajian secara teori terlebih dahulu agar lebih memperkuat gerakan mahasiswa.

Selama enam tahun, Rhizome berusaha melakukan perlawanan dengan menggunakan data. Misalnya saja pada aksi “Save Soedirman” tahun 2012, Rhizome menjadi Basis Data Perlawanan UKT hingga berhasil menormalkan nominal UKT mahasiswa 2012. Tahun 2012 pun Rhizome melakukan riset mengenai kebutuhan mahasiswa FISIP akan kantin, yang akhirnya didirikanlah kantin FISIP. Rhizome juga pernah melakukan riset dana UKM pada tahun 2014, dan beberapa riset yang dilakukan di FISIP maupun UNSOED. Rhizome sampai saat ini masih mengawal isu-isu kebijakan kampus, termasuk permasalahan UKT yang tak kunjung selesai.

Selain mengawal isu kampus, Rhizome juga memberikan perhatian khusus pada isu-isu pendidikan. Cukup banyak diskusi yang dilakukan mengenai pendidikan. Rhizome juga meneliti mengenai angka putus sekolah dan permasalahan pendidikan lainnya di Banyumas. Hasil penelitian tersebut dituangkan menjadi sebuah buku dengan judul “Permasalahan Pendidikan dari Pusat hingga Daerah” yang launching Mei 2016 silam. Untuk lebih memfokuskan diri pada isu-isu di wilayah Banyumas, Rhizome telah melahirkan komunitas dengan ranah yang sama yakni riset dan kajian ilmiah yang diberi nama “Lingkar Kajian Banyumas (LKB)” dan saat ini dipimpin oleh Novita Sari sebagai Koordinator LKB sekaligus Dewan Pertimbangan Organisasi Rhizome.

Selamat ulang tahun Rhizome,
Tetap Semangat Melawan Dengan Data!
Salam Akar! (LAS)