Prodi Sosiologi Undang 14 Praktisi dalam Perkuliahan untuk Perkuat Implementasi MBKM

Menghadapi tuntutan link and match antara dunia kerja dan dunia pendidikan tinggi yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, Teknologi melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Prodi S1 Sosiologi menghadirkan dosen praktisi pada beberapa mata kuliah. Tujuan Prodi menghadirkan praktisi dalam pembelajaran adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa mengenai teori yang diajarkan di dunia kuliah dengan kenyataan yang terjadi dalam dunia kerja.

Beberapa matakuliah yang mengadakan kuliah dosen praktisi adalah Gerakan Sosial, Jati Diri Unsoed, Kearifan lokal dan Sumber Daya Pedesaan, Kewirausahaan, Kewirausahaan Sosial, Media dan Masyarakat, Metode Penelitian Kuantitatif 1, Perencanaan Kota Daerah, Pembangunan Desa Berkelanjutan, Reforma Agraria, Sosiologi Hukum, Sosiologi Islam, Sosiologi Lingkungan, Sosiologi Organisasi, dan Sosiologi Pedesaan.

Gerakan Sosial menghadirkan Nur Rosyid Murtadho sebagai dosen praktisi. Beliau adalah aktivis Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam. Dalam dua tatap mukanya, ia menyampaikan dua materi, yaitu: Sejarah Gerakan Sosial di Indonesia dan Gerakan Sosial dan Advokasi Konflik Ekologi. Jati Diri Unsoed menghadirkan dosen praktisi Letkol. Inf. Chandra, S.E., M.I.Pol yang merupakan Dandim 0701 Banyumas. Letkol Chandra menyampaikan dua materi yaitu: Penanaman Nilai Panglima Soedirman dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan di Era Millenial. Mata kuliah Kearifan lokal dan Sumber daya pedesaan menghadirkan Ahmad Tohari, salah seorang budayawan Banyumas dalam tatap muka. Materi yang disampaikan Ahmad Tohari yaitu: Kearifan Lokal dalam Budaya Banyumas: Bahasa dan Watak, Quo Vadis Pengembangan Seni-Budaya Banyumasan?, dan Eksistensi Kearifan Lokal dalam Sastra.

Mata kuliah Kewirausahaan Kewirausahaan Sosial menghadirkan Landri Widya Kusuma, wirausahawan sosial di PT. Karya Cipta Raharja Purbalingga. Landir menyampaikan tiga materi pada dua mata kuliah tersebut yaitu: Strategi Pengembangan Modal Dasar Berwirausaha, Strategi pengelolaan usaha, dan Strategi Membidik peluang Usaha potensial.

Kuliah Dosen Praktisi Perencanaan dan Pembangunan Perdesaan Berbasis Gender

Mata kuliah Media dan Masyarakat menghadirkan Gunawan Permadi, M.A dari Redaksi harian Suara Merdeka pada dua tatap muka. Materi yang disampaikan adalah Jurnalisme dalam tinjauan sejarah dan Media dan Bisnis: Harapan dan Kenyataan. Metode Penelitian Kuantitatif 1 menghadirkan Yohan Wahyu Irianto, peneliti pada Litbang Kompas Jakarta untuk dua tatap muka. Materi yang disampaikan yaitu: Urgensi Memahami Jurnalisme Data, dan Proses Teknis Jajak Pendapat. Mata kuliah Perencanaan Kota Daerah menghadirkan Kresnawan Wahyu Kristoyo (Kadin Perumahan dan Permukiman Kabupaten Banyumas). Kresnawan menyampaikan dua materi yaitu: Perencanaan Kota Purwokerto dan Kebijakan Penataan Permukiman dan Perumahan

Pembangunan Desa Berkelanjutan menghadirkan Misiyah, Direktur Institut KAPAL Perempuan dalam dua tatap muka, dengan materi: Implementasi SDGs di Desa dan  Perencanaan dan Penganggaran Desa Berperspektif Gender. Mata kuliah Reforma Agraria menghadirkan Barid Hardiyanto dari LPPSLH Purwokerto dalam dua tatap muka dengan materi: Konflik Agraria di Indonesia dan Penguasaan Tanah, Kemiskinan dan Ketenagakerjaan Berdasarkan Gender.

Kuliah Strategi Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan

Sosiologi Islam menghadirkan Deny Asy’ari, redaktur Suara Muhammadiyah dalam dua tatap muka. Materi yang disampaikan yaitu: Islam dan Media dan Gerakan Sosial Islam. Mata kuliah Sosiologi Lingkungan menghadirkan Purwono (Kepala UPKP Wilayah Ajibarang pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas) dalam dua tatap muka. Materi yang disampaikan adalah Lingkungan Hidup dan Permasalahanya dan Permasalahan Lingkungan Hidup di Banyumas. 

Sosiologi Organisasi menghadirkan Bangkit Ari Sasongko (Direktur LPPSLH Purwokerto) dalam dua tatap muka. Materi yang disampaikan adalah Pengelolaan Organisasi dan Sociopreneur berbasis komoditas pedesaan. Terakhir, mata kuliah Sosiologi Pedesaan menghadirkan Muhammad Muiz Raharjo, Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Perencanaan Program Kabupaten Banjarnegara dalam tiga tatap muka. Pertemuan tersebut diisi dengan materi Pembangunan Pedesaan sebagai Pusat Pembangunan Nasional, Permasalahan dalam Pembangunan Desa, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Dengan kuliah praktisi tersebut diharapkan mahasiswa mendapatkan perspektif lain dari para praktisi. Sehingga dapat digunakan untuk melengkapi teori yang telah didapatkan di kuliah. Selain itu kuliah praktisi juga akan memperkuat implementasi MBKM di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik secara umum dan prodi Sosiologi secara khusus.