Prodi S1 Ilmu Komunikasi FISIP Mengadakan Lokakarya Pemutakhiran Kurikulum

Pada tanggal 7-9 Oktober 2021, Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman mengadakan kegiatan Lokakarya Pemutakhiran Kurikulum. Lokakarya ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan dengan biaya PK-KM (Program Kompetisi Kampus Merdeka). 

Saat ini, kurikulum yang sedang dilaksanakan di Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman merupakan hasil lokakarya tahun 2019, dan masih dua tahun berjalan. Lazimnya, kurikulum ini diperbarui setiap lima tahun sekali dengan memperhatikan market signal akan kebutuhan hardskill maupun softskill mahasiswa. Pemutakhiran kurikulum, pada akhirnya, menjadi sebuah kebutuhan yang mutlak sebagai tindak lanjut pencanangan kebijakan Kampus Merdeka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem.

Lokakarya ini mengundang beberapa narasumber dari kalangan akademisi, praktisi, dan alumni. Narasumber kalangan akademisi diwakili oleh Prof. Dr. Atwar Bajari, M.Si, Wakil Dekan Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan dan Riset Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran; serta Idola Perdini Putri, S.Sos., M.Si., Ph.D, Koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi Telkom University. Narasumber dari kalangan praktisi adalah Dr. I Ketut Agung Enriko, S.T., M.Sc., dari Digital Service PT. Telkom Indonesia. Sedangkan narasumber dari alumni adalah Tri Budiono, S.Sos., M.I.Kom, yang saat ini bekerja sebagai Pranata Humas Muda di Kanwil Kemenag Propinsi Jawa Barat.

Lokakarya ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP Unsoed, Luthfi Makhasin, M.A., Ph.D., dihadiri jajaran dekanat FISIP Unsoed, dan seluruh dosen ilmu komunikasi. Dalam pembukaanya, Luthfi Makhasin menekankan pentingnya penyesuaian kurikulum mengikuti kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, sehingga dapat menindaklanjuti kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sekaligus mengasah hardskill dan softskillmahasiswa menghadapi persaingan memasuki IDUKA (Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja).

Materi-materi lokakarya yang disampaikan oleh para narasumber mengerucut pada dua kesimpulan besar. Pertama, saat ini mahasiswa perguruan tinggi, termasuk ilmu komunikasi, harus memiliki keterampilan dan wawasan yang memadai sebagai bekal mereka menghadapi persaingan global memasuki industri, dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA). Keterampilan dan wawasan tersebut tidak cukup diperoleh melalui kegiatan belajar mengajar di kampus sendiri, melainkan perlu ditambahkan berbagai kegiatan terstruktur di luar program studi, maupun di luar kampus.

Kedua, program studi harus dapat memfasilitasi kebutuhan mahasiswa dalam rangka menambah keterampilan dan wawasan di luar program studi dan di luar kampus, dengan menyiapkan kurikulum yang memadai. Kurikulum tersebut hendaknya: a. Memiliki skema yang mampu mengakomodir kegiatan-kegiatan MBKM sebagai kebutuhan pengalaman mahasiswa di luar program studi dan mampu mengkonversinya dalam penilaian kegiatan akademis, dan b. Skema yang tetap memperhatikan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) sebagai penciri atau kekhasan mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Unsoed (AG/IHK).

Semoga lokakarya kurikulum ini semakin meningkatkan kualitas prodi. 

Salam FISIP! Salam solidaritas!