SOEDIRMAN MUN 2016 Mengkaji Wabah Rape Culture

Pada hari Rabu, 12 Oktober 2016, diadakan opening Soedirman Model of United Nations (SOEMUN) 2016. Acara SOEMUN diselenggarakan setiap setahun sekali, dan tahun ini merupakan tahun penyelenggaraan yang ketiga bagi SOEMUN. Tema besar yang diambil tahun ini adalah The Existence of Humanity in International Relations, dengan satu chamber yakni United Nations Human Rights Council (UNHRC) yang memiliki sub tema The Role of International Organizations on Rape and Rape Culture. Pengambilan sub tema tahun ini memiliki latar belakang karena banyaknya kasus pemerkosaan dan berfokus pada rape culture itu sendiri. Peserta SOEMUN tahun ini banyak yang berasal dari UNSOED, dan juga dari universitas lain yakni UII, UMY, dan Binus.

Opening dibuka oleh Bapak Muhammad Yamin, selaku Ketua Jurusan Hubungan Internasional FISIP UNSOED, pada pukul setengah empat sore. Setelah dibuka, selanjutnya diadakan MUN Workshop mengenai apa itu MUN, dan bagaimana jalannya sesi sampai mencapai pada suatu kesepakatan atau disebut dengan draft resolution. Pada MUN Workshop kali ini, sebagai contoh diambil kasus Awkarin yang belakangan sedang ramai diberitakan di media sosial.

Acara hari kedua dan ketiga dilaksanakan di Dominic Hotel (DM Hotel) Purwokerto. Chairman dalam semua sesi yang diadakan di DM Hotel tersebut adalah Ahmad Afryan, mahasiswa tingkat tiga Universitas Brawijaya, yang juga mengambil jurusan Hubungan Internasional. Sedangkan untuk Co-Chair adalah Rahayu Nur Dwiasih, dari Hubungan Internasional. Repertoir hari kedua adalah Jessica Serah, juga dari Hubungan Internasional. Jalannya sesi pada hari kedua berlangsung cukup tegang karena beberapa delegates masih berpegang pada pendapat negara masing – masing. Setelah sesi berjalan setengah, baru mulai terlihat bagaimana delegates akan menyusun framework mengenai isu yang ada di dalam council. Dalam sesi hari kedua juga diperkenalkan 2 working paper sebelum menuju draft resolution.

Dalam acara hari ketiga, Repertoir diganti oleh Yudha Baskoro, mahasiswa Hubungan Internasional. Dalam sesi di hari ketiga, diperkenalkan dua draft resolution. Sesi hari ketiga berlangsung dengan membahas mengenai perbandingan kedua DR, dan akhirnya delegates memutuskan untuk menggabungkan kedua DR menjadi satu. penggabungan DR berhasil dilakukan, dan hasil council pada hari ketiga berhasil meloloskan DR tersebut menjadi resolusi yang ditawarkan dari council.

Pada malam harinya dilakukan acara Gala Dinner, sekaligus dengan pemberian award bagi delegates yang menunjukkan performa terbaik selama berlangsungnya sesi di SOEMUN. Acara dibuka dengan penampilan tari saman oleh mahasiswi Hubungan Internasional, kemudian disusul penampilan dari pengisi acara lainnya dan juga pemberian award. Best Delegate tahun ini diraih oleh Sony, mahasiswa dari Binus. Sedangkan untuk Honorable Mention diraih Aliza, mahasiswi dari UII, dan Most Outstanding Delegate diraih Diella, yang berasal dari universitas yang sama. Untuk Best Position Paper diraih Annisara, mahasiswi dari UNSOED. (Meg HI)

HI FISIP UNSOED, Maju Terus Pantang Menyerah !