Simulasi Final Sidang WTO

Pada hari Selasa, 5 Desember 2017, Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman mengadakan simulasi final sidang World Trade Organization (WTO) di Ruang Sidang FISIP UNSOED. Simulasi sidang ini merupakan sidang yang keempat sekaligus yang terakhir, setelah sebelumnya mengadakan upacara pembukaan, pertemuan informal, serta pelatihan table manner di Hotel Santika, Purwokerto. Sidang ini diikuti oleh seluruh mahasiswa HI angkatan 2016 dengan dibantu asisten praktikum dari HI angkatan 2015.
Sidang ini dibuka oleh Dekan FISIP Dr. Jarot Santoso, M.Si, dan dilanjutkan dengan foto bersama. Sidang kemudian dimulai untuk merumuskan mencari kesepakatan di antara negara maju, negara industri baru, dan negara berkembang. Dalam mengikuti acara ini, para mahasiswa telah mengikuti beberapa kali pertemuan kecil dan dalam sidang melakukan lobi-lobi dengan negara-negara lain.
Di akhir sidang, para asisten praktikum menunjukkan delegasi terbaik. Dari nominasi yang ada (yaitu Venezuela, Thailand, Kazakhstan, Prancis, Swiss, Jepang, Brazil, Kamerun, dan Tiongkok), delegasi terbaik yang terpilih adalah Kamerun, disusul oleh Tiongkok dan Jepang.
Dalam pesan-kesan yang diberikan, Syaiful Azhar menyampaikan bahwa semoga di sidang tahun berikutnya penyampaian delegasimenjadi lebih jelas, dengan data yang lebih akurat dan detail. Sementara Nafarani mengucapkan terima kasih untuk acara table manner, dan agar ke depan mempersiapkan sidang lebih matang supaya mekanisme dalam sidang tidak salah-salah. Naada Aulia secara khusus meminta maaf dan sekaligus berterima kasih untuk asisten praktikum. Untuk asisten praktikum sendiri, ucapan kesan-pesan diwakili oleh Nadya yang menyatakan tersanjung terpilih menjadi asprak dan menyampaikan bahwa dengan tugas-tugas yang telah diberikan, asprak tidak bermaksud melakukan sesuatu yang buruk. Sementara Reza Syabani mengucapkan terima kasih kepada dosen, teman asprak, dan teman-teman WTO.
Dari pihak dosen, Ibu Sri Wijayanti menyampaikan, “Kami berharap semester depan dapat kami perbaiki. Kami ingin kalian dapat mengaplikasikan teori negosiasi dan diplomasi serta mengembangkan ketrampilan kalian, untuk membujuk, mempengaruhi, dan meyakinkan pihak lain. Menjadi sesuatu yang baik.