Silaturahmi dan Halal bil Halal Akhiri Rangkaian Amaliyah Ramadhan 1438 H di FISIP

Bertempat di Aula FISIP Unsoed, Senin (03/07) berlangsung acara silaturahmi dan halal bil halal civitas akademika FISIP Unsoed. Hadir dalam acara ini para pendiri dan sesepuh FISIP baik dari dosen maupun tenaga kependidikan serta seluruh dosen karyawan yang masih aktif, juga dosen dan karyawan yang baru bergabung dengan FISIP. Hadir sebagai pemberi tausiyah Ustadz AKP. H. Pujiono, SH., MM.

Acara silaturahmi dan halal bil halal ini merupakan akhir dari rangkaian kegiatan amaliyah ramadhan 1438 H yang diselenggarakan FISIP Unsoed, yang meliputi kajian tiap senin pagi selama ramadhan, bakti social di lingkungan kampus, Nuzulul Qur’an, dan bakti social di Desa Singasari Karanglewas. Dalam sambutannya Dekan FISIP Dr. Ali Rokhman menyatakan, sangat mengapresiasi kegiatan amaliyah ramadhan 2017/1438 H, yang merupakan rangkaian kegiatan pembinaan mental spiritual baik kepada Alloh SWT maupun terhadap sesama. Diharapkan keterlibatan civitas akademika lebih ditingkatkan dimasa yang akan datang dan pengamalan nilai-nilai religiusitas hikmah ramadhan dalam bekerja dapat lebih dirasakan. Dekan juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran para pendiri FISIP serta sesepuh yang merintis berdirinya FISIP Unsoed

Mengawali tausiyahnya Ustadz AKP. H. Pujiono, SH, MM., mengatakan bahwa hidup sebagai warga Negara harus yang penuh semangat, sehingga mampu memicu yang jauh menjadi dekat dan yang berat menjadi ringan. Semangat yang tinggi harus tetap diikuti sikap persaudaraan (semedulur), sehingga bisa tercipta ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah. Silaturahmi merupakan upaya untuk menyambung persaudaraan dan kasih sayang antar sesame, untuk itu diperlukan saling kenal, mengerti dan memahami.  “Ada lima adab ketika bertemu seseorang yaitu senyum, salam, salim (jabat tangan), sapa dan santun”, jelasnya. Hal tersebut sesuai dengan sabda Rosulululloh SAW yang menyatakan jika dua orang muslim bertemu dan saling bersalaman, maka keduanya sudah diampuni keduanya hinga mereka berpisah.

Sepandai dan sepintar apapun, setinggi dan sekaya apapun ketika tidak memiliki sopan santun, seseorang itu tidak berharga.” Untuk itu dalam dunia pendidikanharus diajarkan pendidikan moral atau akhlak yang mulia, sehingga orang bisa mengetahui haknya daan memenuhi kewajibannya terhadap orang lain baik yang labih muda apalagi kepada yang lebih tua”, himbaunya. Dengan sikap yang santun akan mampu menjaga silaturahmi selalu dalam kebaikan dan terjaga persaudaraan, dan orang yang paling banyak bersilaturahmu dalam kebaikan merupakan salah satu ciri orang yang bertakwa.