Nanang Martono, Juara I Dosen Berprestasi FISIP Tahun 2018

 FISIP Unsoed, Kamis (26/7) menggelar seleksi dosen berprestasi tingkat fakultas. Dosen yang terpilih menjadi juara I dalam seleksi ini akan diikutkan dalam seleksi dosen berprestasi tingkat universitas.  Seleksi diikuti lima calon, setiap calon mewakili lima program studi di FISIP. Kelima calon tersebut adalah Nanang Martono (Prodi Sosiologi), Slamet Rosyadi (Prodi Ilmu Administrasi Negara), Wiwik Novianti (Prodi Ilmu Komunikasi), Andi Ali Said Akbar (Prodi Ilmu Politik), dan Agus Haryanto (Prodi Ilmu Hubungan Internasional). Hadir sebagai juri dalam seleksi tersebut adalah lima ketua jurusan di FISIP, yaitu: Tyas Retno Wulan (Kajur Prodi Sosiologi), Wahyuningrat (Kajur Prodi Ilmu Administrasi Negara), Agung Nugroho (Kajur Prodi Ilmu Komunikasi), Lutfi Makhasin (Kajur Prodi Ilmu Politik), dan Muh. Yamin (Kajur Prodi Ilmu Hubungan Internasional).  

Dalam seleksi tersebut, setiap calon yang diajukan setiap prodi mempresentasikan hasil karya yang berupa hasil penelitian yang menjadi unggulan. Hasil seleksi memilih Nanang Martono, calon yang diajukan dari Prodi Sosiologi sebagai juara pertama. Dalam presentasinya, Nanang mennyoroti kebijakan zonasi yang dikaitkan dengan masalah kekerasan simbolik di sekolah. Dalam rangkaian penelitian yang dilakukannya sejak 2012 hingga 2018, Nanang menyebutkan bahwa kebijakan zonasi berpotensi melahirkan kekerasan simbolik di sekolah-sekolah favorit ketika mereka “dipaksa” menerima siswa dari keluarga tidak mampu. Kekerasan ini dapat berupa pelecehan atau penghinaan yang dilakukan guru kepada siswanya. Menurut Nanang, ini disebabkan guru-guru di sekolah favorit terbiasa mengajar siswa dari kelas atas. Ketika kini mereka harus mengajar siswa dari kelas bawah, maka guru mengalamai culture shock. Culture shock disebabkan mereka tidak siap menghadapi siswa kelas bawah karena mereka memiliki budaya, cara hidup, serta gaya hidup yang berbeda dengan siswa kelas atas yang mereka ajar selama ini. Juara II ditempat Agus Haryanto dari Prodi Hubungan internasional. Agus menyoroti mengenai urgensi pendidikan HAM dan perlindungan hukum bagi warga asing yang berada di Indonesia. Seementara juara III ditempati Slamet Rosyadi dari Prodi Ilmu Administrasi Negara yang memaparkan metode peningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.  Maju Terus FISIP Unsoed….Tidak Kenal menyerah….!!!