Mahasiswa FISIP Unsoed Baksos di Karangtalun Kidul

               Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman (FISIP Unsoed) mengakhiri kegiatan kuliahnya dengan menyelenggarakan bakti sosial di Desa Karantalun Kidul, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas. Kegiatan ini dilakukan selama sepekan di minggu ketiga awal tahun ini.
        Masyarakat desa tersebut menyambut antusias kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa. Pada sesi pembukaan kegiatan sejumlah pentas seni tradisi seperti kentongan dan tari-tarian lokal ditampilkan yang membuat suasana menjadi meriah dan dapat menghibur masyarakat.
    Ketua Panitia Baksos, Tri Anggoro, mahasiswa Ilmu Politik angkatan 2017 menyampaikan bahwa sejumlah kegiatan unggulan telah dilakukan di Karangtalun Kidul. Diantaranya adalah “Kegiatan Menanam Cita-cita” bersama seluruh murid dari SDN 2 Karangtalun Kidul. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan pentingnya untuk memiliki cita-cita dalam diri seseorang sejak dini. Hal ini bertujuan menjadi motivasi untuk mencapai kesuksesan dirinya.
     Selain itu, juga diadakan “Bedah Film Penyakit Menular”sebagai wujud sosialisasi mengenai PMS (Penyakit Menular Seksual). PMS dianggap layak untuk diangkat dikarenakan pentingnya kesehatan organ reproduksi dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya PMS.


    Bekerjasama dengan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGMP) Unsoed mahasiswa juga menyelenggarakan “Kegiatan Pemeriksaan Gigi Gratis”. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi. Pemeriksaan gigi yang dilakukan secara gratis juga bertujuan untuk mendorong masyarakat Karangtalun Kidul agar mau memeriksakan giginya dan menjaga kesehatan gigi mereka.
     Tri Anggoro menambahkan diluar kegiatan tersebut juga masih banyak kegiatan lain yang dilakukan seperti pasar murah, senam bersama, lomba permainan beregu untuk anak-anak maupun orang dewasa.
      Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FISIP Unsoed menyambut baik dan mendukung acara-acara seperti ini. Dalam sambutannya di pembukaan acara baksos ia menyampaikan bahwa kegiatan seperti baksos ini pada hakekatnya adalah suatu “hidden curriculum”. Meskipun secara formal di sejumlah program studi tidak diajarkan mata kuliah organisasi, manajemen, kepemimpinan dan hubungan masyarakat, mahasiswa secara substansial belajar langsung dari kegiatan di desa. Sabiq sangat senang mahasiswa memanfaatkan liburannya untuk kegiatan yang berguna. Ia mengharapkan agar mahasiswa selain dapat membawa kemanfaatan bagi kemajuan desa juga bisa “ngangsu kawruh” dari interaksinya dengan masyarakat desa Karangtalun Kidul.