Jurusan Sosiologi Adakan Diskusi Publik Pencegahan Terorisme Berbasis Komunitas

Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsoed menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam Diskusi Publik bertema “Pencegahan Terorisme Berbasis Komunitas”. Acara yang bertempat di Aula FISIP Unsoed ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. V. Prihananto, M.Si, 

Dalam sambutan Rektor yang dibacakan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni/WR III mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan diskusi ini. “Sudah semestinya kampus menjadi bagian dalam upaya pencegahan kejahatan terorisme. Kampus dapat berkontribusi melalui ide, gagasan, dan pemikiran yang dalam mencegah perilaku terorisme yang jelas – jelas bertentangan dengan nilai – nilai kemanusiaan,” ungkapnya.

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigadir Jenderal (Pol) Ir. Hamil, ME., dalam diskusi menyampaikan bahwa pencegahan aksi teror yang menyebar ketakutan di tengah masyarakat dapat disikapi dengan kekuatan pribadi yang nasionalis. Penguatan nasionalisme masyarakat kini diperlukan untuk menutup gerbang masuk terorisme. “Terorisme dan radikalisme sebagai ancaman kesejahteraan bangsa perlu diwaspadai oleh seluruh elemen masyarakat,”ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan pula oleh Direktur Yayasan Prasasti Perdamaian, Taufik Andrie bahwa dinamika terorisme berkembang begitu cepat. “Ancaman keamanan mewujud dalam aksi kekerasan yang tak kenal ampun, Indonesia memandang terorisme dengan concern yang serius. Pemerintah, masyarakat dan aktor – aktor non pemerintah harus sudah mulai memiliki awareness yang tinggi,” ungkap Alumni Jurusan Sosiologi Unsoed angkatan ’98.

“Masyarakat harus mulai membangun semacam early warning system sehingga terorisme dapat ditangkal sedini mungkin,” ungkap Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Banyumas, Drs. Setia Rahendra, M.Si. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menyampaikan bahwa untuk menghadapi kejahatan terorisme maka dibutuhkan pendekatan yang utuh dan menyeluruh dimulai dari pencegahan hingga penindakan.

Diskusi publik ini juga dihadiri oleh Bupati Banyumas, Perwakilan dari Danrem 071 dan Dandim 0701 Banyumas, Kapolres Banyumas, Perwakilan dari Kementerian Agama Kab. Banyumas, dan para perwakilan dari pondok pesantren, serta para mahasiswa dan perwakilan UKM. Diharapkan dengan adanya diskusi ini, dapat semakin memahamkan kita tentang bahaya terorisme, dan menginspirasi kita untuk bersama – sama mencegah terorisme.

Maju Terus FISIP Unsoed…Pantang Menyerah…!!!