HI FISIP Gelar Seminar Nasional dan Temu Regional AIHII Jawa Tengah

Seminar Nasional “Meninjau kembali Diplomasi Ekonomi Indonesia dalam Tantangan Krisis Global” pagi ini Selasa 4 Oktober 2016 telah dibuka secara resmi oleh Dekan Fisip Unsoed. Kegiatan ini merupakan rangkaian pertemuan Program Studi hubungan Internasional se-Jawa Tengah guna menyamakan persepsi dan menyatukan langkah menghadapi berbagai tantangan perubahan dunia dalam konteks ilmu hubungan internasional.

Ketua Jurusan Hubungan Internasional Muhamad Yamin, M.Si menyatakan rasa syukur bahwa Seminar Nasional ini dihadiri oleh perwakilan Prodi HI se-Jawa Tengah, seperti HI UNDIP, HI UNWAHAS, HI UKSW, HI UNS, HI UNISRI, dan  HI Univ Peradaban Bumiayu. Mulai sore nanti AIHII (Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia) regional Jawa tengah akan bersidang dalam penataan organisasi dan kurikulum Ilmu Hubungan Internasional. Pertemuan ini sekaligus sebagai pematangan agenda HI Fisip Unsoed sebagai  tuan rumah AIHII nasional ke 8 tahun 2017.

Dr. Ali Rokhman Dekan Fisip Unsoed memberikan apresiasi atas pelaksanaan Seminar Nasional dan kiprah Jurusan HI Fisip pada asosiasi Prodi HI tingkat nasional. Beliau turut berpesan agar kualitas mahasiswa HI semakin meningkat, mampu menjadi diplomat-diplomat muda yang handal. Seperti Nara Rahmatia yang menjadi perhatian public atas debatnya dalam sidang PBB. Dekan juga berpesan agar peserta Semnas dapat mengikuti dengan seksama agar memperoleh manfaat yang maksimal.

Seminar Nasional ini menghadirkan narasumber Drs. Isman Pasha, MH, Direktur Kerjasama ASEAN, Kementerian Luar Negeri. Drs. Arif Wahyudhi, Kasubid EKuindag BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah dan Dr. Agus Haryanto, Dosen Hubungan Internasional Fisip Unsoed. Para praktisi dan akademisi ini membahas aktivitas diplomasi ekonomi yang berpengaruh pada realitas kehidupan sehari-hari masyarakat.

Menurut Muhamad Yamin seminar ini penting agar mahasiswa dapat membuka mata atas isu diplomasi ekonomi ini. Permasalahan ekonomi juga pada akhirnya tidak hanya berdampak kepada masalah kesejahteraan saja. Mahasiswa yang mempelajari keamanan akan dapat melihat konflik dan kekerasan yang hadir dalam situasi kesenjangan, bahkan  kekuatan transnasional mempengaruhi gerak-gerik negara dalam isu ekonomi. Nantinya semakin menyadari bahwa hal itu dapat diperbaiki melalui perundingan-perundingan (diplomasi) internasional.

HI FISIP UNSOED, Maju Terus Pantang Menyerah !