FISIP Unsoed Dampingi Pengembangan Desa Winduaji sebagai Desa Wisata

Salah satu tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah Pengebdian Kepada Masyarakat, yang harus dilaksanakan oleh setiap dosen yang ada didalamnya. Di akhir tahun 2017 ini, FISIP Unsoed kembali menunjukkan kiprah pengabdiannya kepada masyarakat di Desa Winduaji Kecamatan Paguyangan. Desa Winduaji merupakan desa terujung di arah sebelah selatan Kabupaten Brebes atau berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyumas. Desa Winduaji memiliki banyak potensi, diantaranya adalah potensi Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam seperti air yang melimpah ruah, kebun, hutan yang memiliki banyak kandungan air dan masih terjaga sampai saat ini. Diantara potensi – potensi yang dimiliki Desa Winduaji ada satu potensi yang sangat dibanggakan oleh penduduk Desa Winduaji dan sekitarnya, yaitu Waduk Penjalin.

Waduk Penjalin adalah sebuah waduk yang dibangun pada masa penjajahan belanda, pembangunan waduk ini ditujukan untuk mencegah kekeringan dimusim kemarau, banjir di musim hujan dan perikanan. Pelaku dalam Sejarah Waduk Penjalin atau saksi hidup yang masih ada adalah Mr. Bram Van Den Berg, pada tahun 1949. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini Waduk Penjalin sudah menjadi Objek Wisata bagi warga sekitar Winduaji, Bahkan sudah menjadi Destinasi Wisata Alam bagi masyaratat luas, Yang menarik dari waduk ini adalah pemandangan indah seperti air yang jernih, ikan yang berlimpah dan di kelilingi pedukuhan asri serta penduduk yang ramah.

“Potensi desa yang didukung oleh sumberdaya alam dan partisipasi warga serta sukarelawan  membangun desanya, menarik FISIP Unsoed dalam melaksanakan salah satu dharmanya yakni pengabdian masyarakat dengan menjadikan Desa Winduaji sebagai desa binaan sejak awal tahun 2017 dalam Program pengembangan Desa wisata Mandiri Berbasis Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif,” papar Ketua Tim Dr. Mite Setiansah, M.Si. Lebih lanjut dijelaskan, ada tiga program utama yang akan dilaksanakan FISIP, yaitu penataan manajemen organisasi dan kelembagaan, gerakan percantik obyek wisata dan pengembangan ekonomi kreatif kewirausahaan. Untuk menindaklanjuti rencana tersebut, Selasa (24/10) bertempat di Ruang Rapat Dekanat, diadakan Focus Group Discusion (FGD) dengan stake holder Desa Winduaji. Tujuan dilakukannya FGD adalah untuk sinkronisasi keinginan masyarakat, rencana kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan program desa binaan. Hadir dalam FGD jajaran Dekanat, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Kelompok Sadar Wisata, Kepala Desa dan Perangkat Desa Winduaji

Dalam sambutaan pembukaannya Wakil Dekan I FISIP yang mewakili Dekan berharap program yang dijalankan bukan program sesaat, tetapi hingga tuntas membuat Desa Winduaji bisa menjadi desa yang mandiri dan sejahtera berdasar potensi desa yang ada.
Dari hasil FGD disepakati Pokdarwis akan menyelesaikan masterplan desa wisata, pemerintah desa akan mengalokasikan anggaran dari dana desa untuk pengembangan desa wisata dan FISIP Unsoed akan mendampingi dan membantu pembentukan desa wisata sesuai kompetensinya. Pada kesempatan ini FISIP Unsoed juga menyerahkan bantuan dana stimulan untuk penataan waduk dan sekitarnya, sebesar Rp. 10.000.000,-.

FISIP Unsoed…Maju Terus Pantang Menyerah…