Fisip Unsoed Adakan Kuliah Tamu Masa Depan Indonesia Inklusi

Setelah awal bulan lalu menghadirkan kuliah tamu dari aktivis Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla, Selasa (5/11) Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman kembali menyajikan kuliah tamu dari aktivis dan konsultan difabilitas, Bahrul Fuad. Penulis Buku, “ Fiqih Penguatan Penyandang Difabilitas ini, “ menyampaikan materi tentang masa depan Indonesia Inklusi 5 tahun ke depan.

Kuliah yang bertempat di Ruang Rapat Dekanat dihadiri mahasiswa dari berbagai jurusan yang ada di FISIP Unsoed dan dipandu oleh Ahmad Sabiq, dosen mata kuliah Teori Perwakilan Politik. Hadir pula sejumlah dosen peminat dan pemerhati isu-isu inklusi sosial. Cak Fu, demikian demikian panggilan akrab Bahrul Fuad, secara khusus menyoroti permasalahan partisipasi dan representasi politik kaum difabel.

“Partisipasi politik para difabel untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan masih sangat terbatas. Harapan 35 Caleg Difabel yang turut kontestasi pada Pemilu 2019 kandas di tengah,” jelas alumni Rijksuniversiteit Groningen, Belanda ini.

Dilanjutkan Cak Fu, faktor penyebab kegagalan tersebut bertumpu pada tiga hal yaitu ongkos politik yang mahal, stigma negatif terhadap para difabel dan rendahnya kapasitas politik penyandang disabilitas. Karenanya, Ia menegaskan untuk mewujudkan inklusi di bidang politik di masa depan, diperlukan perjuangan terus-menerus dan sinergi antar semua lini.