FISIP Awali Kegiatan Amaliah Ramadhan dengan Kajian Islam Rahmatan Lil ‘Alamin

Mengawali kegiatan amaliah Ramadhan 1439 H kali ini, FISIP Unosed menghadirkan Drs. Abdul Rohman, M.Ag., memberikan kajian. Mengambil tempat di Aula FISIP pagi tadi, mulai pukul 09.00, Pak Abdul Rohman memberikan materi dengan tema Islam Rahmatan Lil ‘Alamin. Hadir dalam acara tersebut Wakil Dekan II, Wakil Dekan III, Kabag. Tata Usaha, Para Kasubag dan seluruh Tenaga Kependidikan FISIP. Dekan FISIP Dr. Jarot Santoso, MS., berhalangan hadir, karena pada saat yang sama ada acara siaran di Radio republic Indonesia Nusantara II Purwokerto.

Dalam sambutan pembukaannya, Wakil Dekan Bidang II menyampaikan bahwa kegiatan ini yang pertama dimaksudkan untuk menggantikan kegiatan apel pagi dan doa bersama yang biasa dilakukan setiap Hari Senin pagi. “Selain itu juga sesuai dengan surat edaran Rektor yang menganjurkan kepada tiap-tiap unit kerja untuk mengadakan kegiatan Amaliah Ramadhan untuk meningkatkan nilai ibadah kita sebagai tambahan pahala di Bulan Ramadhan, untuk itu mari kita luruskan niat, kehadiran kita disini bukan karena adanya tanda tangan absensi, surat edaran rector atau adanya Pak Dekan tetapi murni untuk tholabul ilmi, ” jelasnya. Diharapkan kedepan yang hadir bukan hanya tenaga kependidikan namun juga tenaga pendidik bisa menghadiri kegiatan semacam ini.

Mengawali tausiyahnya disampaikan bahwa memahami Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam, harus diawali dari pengertian dasar bahwa manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal, dan yang paling mulia disisi Alloh adalah yang paling bertaqwa. Jadi keanekaragaman bangsa dan suku itu adalah kehedak Alloh, bukan kehendak manusia, karena manusia dalam kelahirannya tidak dapat memilih keturunan, tidak dapat menentukan tempat kelahiran, tidak dapat memastikan waktunya dan tidak dapat merekayasa umurnya, jadi kelahiran manusia merupakan takdir dan iradah Alloh SWT. “Demikian pula Islam, Islam lahir karena takdir Alloh SWT, tidak ada yang tahu Islam akan lahir dimana, dibawa oleh siapa dan dalam bahasa apa”, tegasnya.

Namun demikian, orang memilih beragama apa bahkan tidak beragama sekalipun adalah pilihan hidup manusia, apakah Alloh SWT melarangnya atau marah karenanya. Hal  ini dicontohkan ketika Nabi Muhamad SAW,diperintahkan sholat 50 waktu sehari setelah melaksanakan Isra’ Mi’raj, Rosulullah SAW nawar hingga menjadi 5 waktu seperti sekarang, dan Alloh SWT tidak marah, demikian pula saat Nabi Musa AS ingin melihat Alloh SWT, kemudian diperintahkan naik ke Bukit Tursina, dan baru melihat setitik cahayanya Nabi Musa AS sudah tersungkur juga ketika Nabi Ibrahim AS ingin melihat kekuasaan Alloh SWT. “Hal tersebut menunjukkan ke Maha Pemurahan Alloh SWT dan Islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin, dan ini ditegaskan dalam QS. Al Anbiya ayat 107, yang artinya Nabi Muhamad SAW diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam bukan hanya untuk Bangsa Arab, serta QS. Al Anfal 33, yang artinya Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. “Dengan demikian jelaslah bahwa Islam Rahmatan Lil ‘Alamin merupakan pelaksanaan takdir dan Iradah Alloh SWT bagi hamba-hambaNya yang bertaqwa;” pungkasnya.

FISIP Unsoed…..Maju Terus Pantang Menyerah….!!!