Bedah Buku Hasrat Seksual Suami BMP Karya Dosen Sosiologi Fisip Unsoed

Bertempat di Aula Fisip Unsoed, 23 Nopember 2016 terselenggara kegiatan bedah buku karya Hendri Restuadhi, M.Si., M.Soc, Dosen Jurusan Sosiologi. Acara berlangsung meriah diikuti 150 orang dari berbagai latar belakang. Dosen, mahasiswa dan aktifis LSM buruh migran turut berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mengurai permasalahan buruh migran.

Wakil Dekan I Dr. Joko Santoso berkenan memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi. Beliau sangat mengapresiasi kegiatan sekaligus penulisan buku sebagai titik puncak pergulatan ilmiah seorang dosen. Tidak semua dosen memiliki keahlian dalam merubah penulisan ilmiah menjadi tulisan popular (buku).  Hingga FISIP memberikan insentif bagi penulisan buku sejumlah 20 buku setiap tahunnya.

Selama ini perhatian terhadap buruh migran perempuan (BMP) difokuskan pada ketidakadilan dan penindasan terhadap BMP. Namun persoalan tidak berhenti disitu , tutur Penulis. Keluarga yang ditingggalkan BMP, seperti anak, kerabat dan khususnya suami memiliki persoalan yang tidak kalah peliknya. Gambaran permasalahan rumit tersebut tersaji dalam Buku ‘Suami Buruh Migran, antara Hasrat Seksual dan HIV/AIDS’.

Kegiatan ini menampilkan dua orang pembedah, pertama Narsidah Pendiri Paguyuban Seruni Banyumas. Seruni adalah paguyuban peduli buruh migran dan perempuan, yang dibentuk oleh mantan-mantan buruh migran luar negeri.  Pengalaman Narsidah sebagai mantan BMP dan hasil advokasi/pendampingan Seruni, diakui penulis, menginspirasi penelitian sekaligus penulisan buku ini.

Narsidah memaparkan tentang perilaku seksual suami selama ditinggal BMP ke luar negeri. Sebagai single parent bagi anak-anaknya hingga beresiko mengidap infeksi menular seksual (IMS). Lebih fatal lagi apabila isteri (BMP) yang pulang tidak tahu menahu tentang perilaku seksual suaminya, pasti tertular IMS. Kejadian ini semakin memperburuk kondisi keluarganya. Seruni Banyumas memiliki concern dalam advokasi dan pemberdayaan BMP dan keluarganya, tutur penerima Srikandi Awward 2015 dari Pemuda Pancasila Banyumas.

Pembicara kedua Anis Hidayah, Direktur Eksekutif Migrant Care juga menyorot berbagai permasalahan yang dihadapi BMP dan keluarganya. Beliau belum melihat peran utuh Negara dalam memberikan solusinya. Buku ini menjadi relevan sebagai masukan bagi pemangkukepentingan dalam mengurai permasalahan BMP dan keluarganya, tutur salah satu dari 10 Perempuan Inspiratif menurut Majalah Forbes Indonesia ini. Remiten ekonomi seolah menutupi  berbagai persoalan yang dialami suami BMP dengan segala keruwetannya.

Sosiologi FISIP, Maju Terus Pantang Menyerah !