Benarkah 1 Syawal Menjadi Hari Kemenangan Orang yang Berpuasa….

Pertanyaan instrospektif tersebut, mengawali kajian pengganti apel pagi dan doa bersama putaran terakhir di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang rutin dilaksanakan setiap hari Senin,  Pada kesempatan putaran terakhir Ramdhan kali ini, sebagai narasumber hadir Dr. Luthfi Makhasin, staf pengajar Jurusan Ilmu Politik.

Menurut Luthfi Makhasin, pernyataan tersebut terlalu dini, kalau hanya mengukur keberhasilan puasa hanya dengan memasukinya bulan syawal. Puasa merupakan ibadah dengan waktu yang padat dan banyak keberkahan, kemurahan yang diberikan Alloh SWT kepada umat muslim yang beriman. Puasa adalah latihan panjang selama satu bulan, yang dimulai dari bangun dini hari untuk sahur, memperbanyak dzikir, membaca alqur’an, sholat tarawih dan qiyamul lail. Namun demikian, setelah puasa ramdhan masih ada 11 bulan lainnya yg justri menjadi ujian yg sebenarnya.

Disampaikan bahwa, ada 3 aspek ujian setelah latihan selama bulan ramadhan. “Ujian atas sikap konsumtif, ujian menjaga lisan dan ujian menghindari perselisihan dan perpecahan,” jelasnya. Ujian atas sikap konsumtif merupakan buah dari laihan menahhan lapar dan haus selama puasa. Sikap konsumtif pada asarnya merupakan sikap serakah karena sikap konsumtif merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dasarnya secara maksimal atau berlebihan. Sementara dalam QS. Al-A’raf ayat 31 dijelaskan bahwa pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Ujian kedua adalah menjaga lisan. Ujian ini diwujudkan dalam bentuk tidak berbohong (hoax), tidak menyebarkan ujaran kebencian (hate speech) dan tidak memfitnah. Fitnah adalah sumber segala perpecahan, “Sekali kita melakukan fitnah maka dua keburukan lainnya sudah dilakukan yaitu bicara bohong dan menyebarkan ujaran kebencian,” tegasnya. Ujian ketiga adalah menghindari perselisihan dan perpecahan sebagai bentuk dari latihan menahan amarah. “Ketika kita mampu melampaui ketiga ujian tersebut dalam 11 bulan setelah ramadhan, maka itulah kemenangan kita yang sebenarnya”, pungkasnya